Rabu, 21 Desember 2011

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Sistem Informasi Akuntansi Pemerintahan merupakan salah satu media yang digunakan oleh Departemen Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat untuk mengolah data keuangan yang berasal dari berbagai sumber menjadi informasi akuntansi yang diperlukan untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari, mendukung pengambilan keputusan manajemen, untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan laporan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran negara .

Adanya sistem informasi akuntansi pemerintahan, diharapkan akan menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai alat pertanggung jawaban atas pelaksanaan Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) serta pengelolaan/pengendalian keuangan dan Barang Milik Negara dan dapat menciptakan good governance. Akan tetapi permasalahan yang terjadi di Departemen Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat, dalam pelaksanaannya masih kurang optimal, diantaranya adanya keterbatasan sumber daya manusia yang mampu mendukung kebeberhasilan pelaksanaan sistem informasi akuntansi pemerintahan, disamping itu juga adanya keterbatasan-keterbatasan modal sehingga sarana dan prasarana pendukung seperti ruangan dan pengadaan komputer yang sesuai tidak dapat tercapai dengan kebutuhan apa yang diharapkan .

Penelitian ini menggunakan teori implementasi kebijakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan dari Edward III tentang implementasi yang terdiri dari komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka, observasi serta dengan melakukan wawancara.

Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah Sampling Purposive informan dalam penelitian ini adalah pegawai Departemen Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi pemerintahan menyangkut masalah pengelolaan penyampaian dan pelaporan keuangan dan barang milik negara atas pelaksanaan anggaran.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pelaksanaan sistem informasi akuntansi pemerintahan dalam hal komunikasi sudah berjalan dengan baik melalui trasformasi dan kejelasan dalam penyampaian informasi. Sumber daya yang ada sebagai pelaksana kurang mampu mendukung, disposisi dalam pelaksanaan sudah sesuai dengan kemampuan, sedangkan struktur birokrasinya sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan bidang kerjanya. Peneliti menyarankan agar supaya Departemen Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dalam merekrut pegawainya yang ahli dalam bidang komputerisasi akuntansi dan akuntansi pemerintahan.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Perbankan

sistem Bank diklasifikasikan sebagai “hybrid” sistem, yang menyediakan operasi akuntansi dasar, bank dukungan software sistem informasi keputusan, produk perbankan offline (asuransi, usaha pengelolaan keuangan rencana) diimplementasikan dan dilaksanakan pada jaringan intra-kantor untuk melayani pelanggan. Bank accounting systems are under state and federal regulatory agencies to ensure the accuracy and integrity of bank accounting systems. sistem akuntansi Bank berada di bawah peraturan negara bagian dan federal instansi untuk memastikan keakuratan dan integritas sistem akuntansi bank.

Sistem General Ledger

Buku besar merupakan inti pengolahan akun dan sistem informasi di bidang perbankan.. Buku besar adalah catatan diakses untuk melakukan transaksi rekening. Ini catatan setiap transaksi, yang interface dengan penunjukan rekening. Sebuah buku besar bank umum dapat sedikit berbeda dari buku besar industri modern umum karena aturan kepatuhan tertentu yang ditetapkan oleh Federal Reserve Bank (FRB) dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC). Perbankan sistem buku besar beroperasi pada perangkat lunak.
Aplikasi Akuntansi Pinjaman
Bank membuat sebagian besar uang mereka melalui pinjaman dan investasi. Melalui pinjaman lunak akuntansi, personel bank dapat memproses Banks make the majority of their money through loans and bentuk dan dokumen yang diperlukan untuk membuat keputusan pada berdiri kredit pelangganSisi manajerial aplikasi akuntansi pinjaman manajer dapat mengakses data untuk memeriksa portofolio pinjaman bank, hasilkan pemeriksaan kepatuhan untuk auditor dan rekening melacak kerugian kredit cadangan.

Aplikasi Rekening Nasabah
Akun Pelanggan menyediakan aplikasi pengidentifikasi unik kunci utama untuk menghubungkan informasi pelanggan ke nomor rekening yang diberikan oleh sistem informasi selama pembuatan account. Rekening pelanggan dipertahankan pada sistem dan dirujuk oleh nomor rekening, yang diadakan di sebuah lapangan di buku besar. Nomor rekening nasabah adalah link untuk pelanggan untuk berinteraksi dengan aplikasi perbankan online dan offline sistem. Customer account information is also the basis for transaction exception reporting for various customer account issues. informasi account Nasabah juga merupakan dasar pelaporan transaksi kecuali untuk masalah account berbagai pelanggan.

Aplikasi Internet Banking
volusi terbaru dalam sistem informasi bank yang berbasis aplikasi web yang mendukung internet banking. Internet banking program antarmuka dengan sistem informasi akuntansi melalui server web atau portal dengan situs atau halaman melakukan peran sebagai sebuah template atau “titik akses.” Melalui web server yang aman-, pelanggan dapat melakukan tindakan, yang dapat mempengaruhi, memperbarui atau mengubah status buku besar. Manajemen analisis laporan yang berkaitan dengan Internet banking, seperti berapa banyak pelanggan yang menggunakan Internet untuk deposito, transfer dan lainnya produk perbankan akses. aplikasi perbankan internet juga digunakan untuk pemasaran online produk bank melalui perangkat lunak pemasaran diciptakan untuk lembaga bank.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA BALAI PENGELOLAAN PELABUHAN (DINAS PERHUBUNGAN )

Seiring dengan perkembangan jaman dan majunya ilmu serta teknologi, maka diperlukan suatu media untuk mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan dengan cepat, tepat, lengkap dan akurat.

Peranan komputer di dalam mengolah data dan menghasilkan informasi sangat penting, karena pengolahan data dengan komputer akan lebih efektif. Balai Pengelolaan Pelabuhan Laut Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan merupakan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) pada Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat.

Anggaran kegiatan operasional kantor dari dana anggaran APBD dalam tahun berjalan sedangkan untuk melakukan pencatatan transaksi-transaksi pengeluaran.kas serta pembuatan laporan masih menggunakan secara manual. Peneliti menganalisis masalah yang ada dengan tujuan untuk memperbaiki sistem yang sedang berjalan serta menggunakan metode penelitian dengan Jenis desain metode penelitian.

yang penulis gunakan yaitu desain deskriptif, jenis data yang digunakan jenis data kuantitatif, metode pengembangan sistem yang digunakan metode berorientasi pada data, metode berorientasi pada proses, struktur pengembangan sistem dengan menggunakan waterfall.

Pada penelitian ini penulis mengusulkan sistem baru yaitu Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas menggunakan MS. Access 2003. Perancangan SIA pengeluaran kas ini terdapat input, proses, output, dalam proses tersebut terdapat jurnal umum dan buku besar sedangkan output menghasilkan laporan pengeluaran kas dan diharapkan dapat memperbaiki sistem yang sedang berjalan dan masalah-masalah yang terjadi dapat diatasi dengan baik.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LANDASAN BAGI SISTEM INFORMASI LAIN

Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Sebagai bahasa bisnis akuntansi menyediakan
cara untuk menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk
informasi keuangan kepada pemakainya.

Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang
diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistem
dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manajemen.

Pemakai informasi akuntansi pun terdiri dari dua kelompok, yaitu pemakai eksternal
dan pemakai internal. Yang dimaksud dengan pemakai ekseternal mencakup
pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing,
serikat kerja dan masyarakat. Sedangkan pemakai internal adalah pihak manajer dari
berbagai tingkatan dalam organisasi bersangkutan.

Sistem Informasi Akuntansi(SIA) dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi
yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi
pemakainya.

Adapun tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
1. mendukung operasi-operasi sehari-hari
2. mendukung pengambilan keputusan manajemen
3. memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban

Siklus Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian (sub-system)
yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur
akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan
akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi menjadi:
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran kas
3. Siklus konversi
4. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5. Siklus buku besar dan laporan keuangan

Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualan
otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan
penerimaan kas. Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas mulai
dari proses pembelian sampai ke proses pembayaran. Siklus konversi merupakan
siklus produksi mulai dari bahan mentah sampai ke barang jadi. Siklus manajemen
Sumber Daya Manusia melibatkan prosedur penggajian. Siklus buku besar dan
pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku
besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku
besar.

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari
sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem
informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya
manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem
informasi akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan
membangun sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem
informasi akuntansi terlebih dahulu.

Contoh Sistem Informasi Akuntansi

Ada beberapa sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh berbagai
perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang mengembangkan
berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh sistem informasi
akuntansi yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan
MYOB. Sedangkan contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan
berdasarkan kasus dalam organisasi adalah Surya Artha yang dibuat oleh CV. Surya
Cipta Solusi Informatika. Pada makalah ini akan ditunjukkan lebih rinci mengenai
Surya Artha.

Surya Artha dikembangkan untuk perusahaan dagang. Sistem ini menangani
pemrosesan data antara lain: data rekening, data supplier, data pelanggan, data
barang/stok, transaksi pembelian tunai dan kredit, transaksi retur pembelian,
transaksi penerimaan dan pembayaran
penjualan tunai dan kredit, transaksi retur penjualan, transaksi penerimaan dan
pembayaran piutang yang bukan dari penjualan, transaksi jurnal umum, transaksi
penyesuaian saldo awal dan tutup buku, laporan-laporan transaksi, laporan-laporan
keuangan

Dalam mengembangkan system informasi akuntansi harus dilakukan tahap-tahap
pengembangan sebagai berikut: pernyataan tujuan-tujuan system, pembuatan
alternatif-alternatif, analisis system, perancangan system, pengujian system,
implementasi dan pemeliharaan.

4. PENGENDALIAN INTERN

Pengendalian intern suatu perusahaan meliputi struktur organisasi dan semua cara-
cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan
tujuan untuk:
a. menjaga keamanan harta milik perusahaan
b. memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
c. memajukan efisiensi dalam usaha
d. mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan
terlebih dahulu

Pengendalian intern diperlukan karena beberapa alasan, yaitu:
a. SIA merupakan suatu system yang terbuka
b. Mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan
atau kecurangan-kecurangan)
c. Melacak kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi

Sistem Pengendalian Intern dibagi 2 yaitu:
a. Pengendalian akuntansi / pengendalian pencegahan
1. Pengendalian secara umum
2. Pengendalian aplikasi
b. Pengendalian administratif
1. Pengendalian umpan balik
2. Pengendalian umpan maju

4.1 Pengendalian Akuntansi

Tujuan utama dari pengendalian akuntansi adalah:
1. menjaga keamanan harta kekayaan milik perusahaan
2. memeriksa ketepatan dan kebenaran data akuntansi

Pengendalian akuntansi perlu dirancang sedemikian rupa, sehingga memberikan
jaminan yang cukup beralasan atau meyakinkan terhadap:
1.
Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan wewenang manajemen,
baik yang sifatnya umum maupun yang sifatnya khusus

2.
Transaksi-transaksi perlu dicatat untuk :
a. Penyusunan laporan keuangan
b. Menjaga pertanggungjawaban atas kekayaan
Pemakaian harta kekayaan perusahaan hanya diijinkan bila ada
3.
wewenang dari manajemen
4.
Bahwa harta kekayaan perusahaan menurut catatan sama besarnya
dengan kekayaan riil

4.2 Pengendalian Administratif

Pengendalian administratif memiliki tujuan utama:
1. meningkatkan efisiensi operasi kegiatan
2. mendorong ditaatinya kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan

Pengendalian administratif mendukung pengendalian akuntansi yang berorientasi
pada manajemen. Yang termasuk dalam pengendalian administratif, yaitu:
1. Pengendalian perencanaan, yang terdiri dari anggaran penjualan (sales budget),
perencanaan induk (master plan), perennaan jaga-jaga (contingency plan),
peramalan arus kas (cash flow forecast) dan pengendalian perediaan (inventory
control)
2. Pengendalian personil, yang terdiri dari recruitment, pelatihan, evaluasi
pekerjaan, administrasi gaji, promosi dan transfer
3. Pengendalian standar operasi, yang terdiri dari standar yang harus dikerjakan
dan system untuk melaporkan penyimpangan.

Tinjauan Mengenai Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Sebagai bahasa bisnis akuntansi menyediakan
cara untuk menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk
informasi keuangan kepada pemakainya.

Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang
diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistem
dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manajemen.

Pemakai informasi akuntansi pun terdiri dari dua kelompok, yaitu pemakai eksternal
dan pemakai internal. Yang dimaksud dengan pemakai ekseternal mencakup
pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing,
serikat kerja dan masyarakat. Sedangkan pemakai internal adalah pihak manajer dari
berbagai tingkatan dalam organisasi bersangkutan.

Sistem Informasi Akuntansi(SIA) dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi
yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi
pemakainya.

Adapun tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
1. mendukung operasi-operasi sehari-hari
2. mendukung pengambilan keputusan manajemen
3. memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban

2.

Siklus Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian (sub-system)
yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur
akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan
akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi menjadi:
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran kas
3. Siklus konversi
4. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5. Siklus buku besar dan laporan keuangan

3.

Contoh Sistem Informasi Akuntansi

Ada beberapa sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh berbagai
perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang mengembangkan
berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh sistem informasi
akuntansi yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan
MYOB. Sedangkan contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan
berdasarkan kasus dalam organisasi adalah Surya Artha yang dibuat oleh CV. Surya
Cipta Solusi Informatika. Pada makalah ini akan ditunjukkan lebih rinci mengenai
Surya Artha.Surya Artha dikembangkan untuk perusahaan dagang. Sistem ini menangani
pemrosesan data antara lain: data rekening, data supplier, data pelanggan, data
barang/stok, transaksi pembelian tunai dan kredit, transaksi retur pembelian,
transaksi penerimaan dan pembayaran utang yang bukan dari pembelian, transaksi
penjualan tunai dan kredit, transaksi retur penjualan, transaksi penerimaan dan
pembayaran piutang yang bukan dari penjualan, transaksi jurnal umum, transaksi
penyesuaian saldo awal dan tutup buku, laporan-laporan transaksi, laporan-laporan
keuangan.

4. PENGENDALIAN INTERN

Pengendalian intern suatu perusahaan meliputi struktur organisasi dan semua cara-
cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan
tujuan untuk:
a. menjaga keamanan harta milik perusahaan
b. memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
c. memajukan efisiensi dalam usaha
d. mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan
terlebih dahuluPengendalian intern diperlukan karena beberapa alasan, yaitu:
a. SIA merupakan suatu system yang terbuka
b. Mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan
atau kecurangan-kecurangan)
c. Melacak kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi

Sistem Pengendalian Intern dibagi 2 yaitu:
a. Pengendalian akuntansi / pengendalian pencegahan
1. Pengendalian secara umum
2. Pengendalian aplikasi
b. Pengendalian administratif
1. Pengendalian umpan balik
2. Pengendalian umpan maju

4.1 Pengendalian Akuntansi

Tujuan utama dari pengendalian akuntansi adalah:
1. menjaga keamanan harta kekayaan milik perusahaan
2. memeriksa ketepatan dan kebenaran data akuntansi

Pengendalian akuntansi perlu dirancang sedemikian rupa, sehingga memberikan
jaminan yang cukup beralasan atau meyakinkan terhadap:
1.
Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan wewenang manajemen,
baik yang sifatnya umum maupun yang sifatnya khusus
2.
Transaksi-transaksi perlu dicatat untuk :
a. Penyusunan laporan keuangan
b. Menjaga pertanggungjawaban atas kekayaan
Pemakaian harta kekayaan perusahaan hanya diijinkan bila ada
3.
wewenang dari manajemen
4.
Bahwa harta kekayaan perusahaan menurut catatan sama besarnya
dengan kekayaan riil

4.2 Pengendalian Administratif

Pengendalian administratif memiliki tujuan utama:
1. meningkatkan efisiensi operasi kegiatan
2. mendorong ditaatinya kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan
sumber : Kusrini, S.Kom,STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Jumat, 18 November 2011

Sitem informasi Aktansi dalam bidang PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM
 Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka  sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup  sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.



Sistem juga mempunya 3 subsistem yaitu:
• Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
• Sistem buku besar/laporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan seperti laba/rugi, neraca, arus balik
• Sistem pelaporan manajemen yang menyediakan pihak manajemen internal be rbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan, seperti anggaran, laporan kerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Sebuah sistaem akutansi dapat menambah nilai mutunya dengan cra, yaitu:
• Menyediakan informasi yangh akurat dan tepat waktu sehingga dapat aktivitas utama pada vsue chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
• Meningkatkan efisiensi.
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan sharing knowledge
• Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan




Contoh system informasi akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
• Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut.
• Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk trsebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP.

Di Dalam SIA Terdapat Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan


Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting




Sistem Akuntansi Biaya
 Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
 adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer

Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.




Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.





Di rumah sakit juga tejadi SISTEM INFORMASI AKUTANSI dengan bertujuan seperti :

1. Untuk mendukung dan memudahkan kegiatan operasi sehari-hari rumah sakit misalnya dalam memproses setiap transaksi yang terjadi dalam pelayanan rawat jalan sehingga pemberian jasa/pelayanan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
2. Untuk menyediakan informasi dan data-data yang akurat, relevan dan tepat waktu yang diperlukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi rumah sakit didesain untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Data yang diperlukan tidak perlu berlebihan , akan tetapi relevansi dan reliabilitas data lebih diutamakan dalam pengumpulannya
3. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.
4. Untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan rumah sakit.
5. Menjamin bahwa implementasi sistem dan prosedur dapat berjalan secara akuntabel khususnya dalam pengadministrasian transaksi yang berkaitan dengan keuangan.
6. Membantu kelancaran proses akuntansi yang memungkinkan agar laporan keuangan yang disusun oleh rumah sakit lebih auditable.
7. Menjamin terciptanya pengendalian dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya berbagai kecurangan dalam pengelolaan keuangan rumah sakit.



Hubungan Antara Sistem Informasi dan Struktur Organisasi Rumah Sakit , meliputi :

Struktur organisasi rumah sakit merupakan salah satu bagian penting dalam sistem akuntansi dan keuangan. Keberhasilan implementasi sistem akuntansi dan keuangan sangat tergantung pada struktur organisasi yang baik. Sistem akuntansi dan keuangan yang baik tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh stuktur organisasi dan sumber daya manusia yang memadai. Struktur organisasi yang baik adalah sistem informasi akuntansi yang menjamin terlaksananya pengendalian internal. Pada peraturan pemerintah no 23 tahun 2005 disebutkan bahwa dalam hal instansi pemerintah perlu mengubah status kelembagaannya untuk menetapkan PPK-BLU, perubahan struktur kelembagaan dari instansi pemerintah tersebut berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawub di bidang pendayagunaan aparatur negara. Dalam peraturan menteri dalam negeri no.61 tahun 2007 pasal 34 dikemukakan bahwa secara garis besar Pejabat pengelola BLU terdiri atas, Pemimpin, Pejabat keuangan dan Pejabat teknis. Pemimpin sebagaimana dimaksud berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLUD. Pejabat keuangan BLUD berfungsi sebagai penanggungjawab keuangan BLUD dan Pejabat teknis BLUD berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing-masing.
Sistem dan struktur organisasi yang dimiliki oleh rumah sakit memiliki dampak yang sangat besar tehadap pengembangan sistem informasi akuntansi, untuk itu sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi akuntasi, hubungan-hubungan berikut ini harus dipertimbangkan:
1. struktur organisasi rumah sakit mendasari aliran informasi yang paling utama dalam sistem informasi akuntansi. Garis vertikal dalam sebuah
struktur organisasi menunjukkan hubungan pertanggungjawaban dan wewenang.
2. garis horizontal menunjukkan aliran informasi antar karyawan dalam satu tingkatan.


Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

Terdapat beberapa tahapan yang diperlukan untuk mengembangkan sistem informasi akuntansi rumah sakit:
1. Analisis
tahap awal yang harus dilalui dalam pengembangan sistem informasi akuntansi adalah melakukan analisis. Analisis diperlukan untuk mengidentifikasi jenis dan jumlah informasi yang diperlukan oleh pengguna sistem informasi akuntansi. Sistem analis kemudian mengidentifikasi sumber informasi yang diperlukan, menentukan pencatatan dan prosedur yang diperlukan untuk mengumpulkan dan melaporkan data.
2 Design (perancangan)
pada tahap ini sistem informasi akuntansi mulai dirancang. Untuk membangun sebuah sistem baru, perancangan dimulai dari hal-hal yang paling mendasar seperti formulir dan dokumen, metode dan prosedur, job description, pengawasan yang diperlukan, bentuk laporan yang dihasilkan oleh sistem serta peralatan (hardware dan software) yang diperlukan.
3. Implementation
Pada tahap implementasi, sistem informasi akuntansi yang telah dirancang mulai dioperasikan.

Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

Sistem informasi akuntansi memegang peranan penting dalam sebuah siklus bisnis rumah sakit. Hal ini sangat diperlukan untuk mendukung akuntabilitas dalam pengelolaan bisnis dan pelaporan.
Sistem informasi akuntansi rumah sakit diperlukan untuk menghasilkan laporan keuangan yang transparan, akuntabel dan auditabel. Sebagaimana kita ketahui bahwa Badan Layanan Umum Daerah yang dalam hal ini adalah rumah sakit, diharuskan untuk menyusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Baik untuk pelaporan kepada pihak eksternal maupun untuk kepentingan konsolidasi.
Untuk mendukung dan mempermudah penyusunan laporan keuangan, rumah sakit perlu membangun sebuah sistem informasi akuntansi. Agar laporan tersebut dapat disajikan tepat waktu dan informasi yang dihasilkan relevan dan akurat.
Sistem informasi akuntansi, akan membantu rumah sakit dalam hal:
1. Mengumpulkan, memproses dan mencatat seluruh transaksi akuntansi rumah sakit.
2. Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan.
3. Membantu dalam melaksanakan pengawasan internal


Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit


Secara garis besar siklus akuntansi dalam rumah sakit dapat dibagi menjadi:
1. Siklus pendapatan
Siklus pendapatan meliputi serangkaian prosedur pemberian jasa pelayanan oleh rumah sakit kepada pengguna jasa atau pihak lain, penerimaan kas, dan pengelolaan piutang.
a. Pemberian Produk Jasa Pelayanan
• Jasa pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dapat dibedakan menjadi dua:
• Jasa Operasional yaitu jasa yang merupakan kegiatan operasi utama badan layanan umum.
• Jasa Non Operasional yaitu jasa yang berfungsi di dalam peningkatan mutu kinerja Badan Layanan Umum, namun tidak terkait secara langsung dengan pelayanan kepada pengguna jasa, misalnya administrasi,

2 Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran berkaitan dengan pengadaan barang dan/atau jasa dari pihak lain serta pelunasan terhadap utang dan kewajiban yang timbul akibat pengadaan barang/jasa. Siklus ini terdiri dari proses seleksi pemasok (vendor selection), permintaan pembelian (requisitioning), pembelian (purchasing), utang usaha (accounts payable), dan akuntansi pengupahan (payroll accounting).
a. Pembelian/pengadaan barang dan jasa
Dalam permendagri No.61 tahun 2007 pasal 99 disebutkan bahwa pengadaan barang dan atau jasa pada BLUD dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi pengadaan barang/jasa pemerintah. Pada pasal 100 disebutkan bahwa BLUD dengan status penuh dapat diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan yang berlaku umum bagi pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah apabila terdapat alasan efektifitas dan efisiensi

Jenis pengadaan barang/jasa
Pengadaan barang/jasa yang memerlukan penyedia barang/jasa
• Pengadaan Barang
• Pengadaan Jasa Pemborongan
• Pengadaan Jasa Konsultasi
• Pengadaan Jasa Lainnya

Metoda pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya terdiri dari
• pelelangan umum
• pelelangan terbatas
• pemilihan langsung,
• penunjukan langsung.

b. Pengelolaan Utang
Dilakukan untuk melakukan pembayaran kepada rekanan/pemasok.
BLUD diperkenankan untuk melakukan pinjaman atau utang untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Pinjaman tersebut dapat berupa pinjaman jangka pendek atau pinjaman jangka panjang. Pinjaman jangka pendek digunakan untuk biaya operasional termasuk untuk menutupi keperluan defisit kas. Sedangkan pinjaman jangka panjang hanya digunakan untuk pengeluaran investasi/modal.


c. Pengupahan
Sistem pengupahan meliputi seluruh prosedur pengupahan dan menyajikan informasi terkait dengan personalia, seperti ketrampilan pegawai, pajak, dan potongan-potongan karyawan. Dalam BLU sistem pengupahan mencakup pengupahan kepada pegawai tetap yang sekaligus merupakan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai tidak tetap atau honorer dengan remunerasi dalam bentuk gaji, insentif, dan/atau honor.

3 siklus produksi/pelayanan
Siklus produksi/pelayanan meliputi serangkaian proses untuk menghasilkan jasa pelayanan. Dalam BLUD seperti rumah sakit siklus pelayanan ini meliputi pengelolaan pelayanan, pengelolaan persediaan (seperti BMHP), penghitungan biaya (akuntansi biaya) dan pengelolaan properti.

a. Pengelolaan Pelayanan
Pengelolaan pelayanan merupakan bagian penting dalam siklus produksi/pelayanan. Proses ini berkaitan erat dengan akuntansi biaya yang digunakan untuk menentukan tarif. Sistem akuntansi biaya dalam badan layanan umum dilakukan dengan metode biaya per unit (unit cost).

b. Pengelolaan Persediaan
Dalam BLUD, pengelolaan persediaan meliputi serangkaian aktivitas seperti pencatatan persediaan dan laporan yang terkait dengan penggunaan persediaan, saldo akhir persediaan, dan tingkat persediaan minimum atau pun maksimum. penentuan saat pemesanan kembali barang merupakan bagian terpenting yang harus diperhatikan untuk menjaga ketersediaan barang (reorder point) dan prosedurnya disusun agar biaya penyimpanan persediaan dapat diminimalkan.



c. Pengelolaan Aktiva Tetap
Prosedur pengelolaan aktiva tetap pada BLUD meliputi serangkaian aktivitas sebagai berikut:
pencatatan yang memadai mengenai deskripsi aset, biaya perolehan, dan lokasi penempatan aset tersebut;
penghitungan penyusutan dan/atau amortisasi untuk keperluan akuntansi dan pajak;

penentuan nilai pertanggungan asuransi umum dan nilai pengalihan;
dan manajemen laporan terkait dengan rencana dan pengendalian untuk setiap jenis aset.

4. Siklus Keuangan
Siklus keuangan merupakan siklus yang berkaitan dengan perolehan dan pengelolaan capital fund (dana modal), seperti modal kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan sumber dana jangka panjang (obligasi dan saham). Siklus ini meliputi dua aktivitas penting yaitu pengelolaan kas masuk dan pengelolaan kas keluar.

a. Pengelolaan Kas Masuk
Pengelolaan kas masuk memerlukan serangkaian prosedur pengendalian yang ketat. Hal ini berkaitan dengan sifat bawaan kas (inherent) yang bersifat likuid (mudah dikonversikan dengan mata uang). Pengelolaan kas masuk meliputi serangkaian aktivitas seperti penyetoran penerimaan, sentralisasi penanganan kas, dan pendokumentasian bukti pendukung, dan pemisahan fungsi
pencatatan dan penyimpanan kas.

REFERENSI : Weigandt, Jerry J, Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel.2002.Accounting Principles.Edisi Keenam. Kanada : John Willey & Son
Wilkinson. Accounting Information System

Sabtu, 15 Oktober 2011

Tugas sistem operasi

Jawaban Orcomp

1. Sebutkan lima aktivitas sistem operasi yang merupakan contoh dari suatu managemen proses.
2. Definisikan perbedaan antara penjadualan short term, medium term dan long term.
3. Jelaskan tindakan yang diambil oleh sebuah kernel ketika alih konteks antar proses.
4. Informasi apa saja yang disimpan pada tabel proses saat alih konteks dari satu proses ke proses lain.
5. Di sistem UNIX terdapat banyak status proses yang dapat timbul (transisi) akibat event (eksternal)
OS dan proses tersebut itu sendiri. Transisi state apa sajakah yang dapat ditimbulkan oleh proses itu
sendiri. Sebutkan!
6. Apa keuntungan dan kekurangan dari:
• Komunikasi Simetrik dan asimetrik
• Automatic dan explicit buffering
• Send by copy dan send by reference
• Fixed-size dan variable sized messages
7. Jelaskan perbedaan short-term, medium-term dan long-term?
8. Jelaskan apa yang akan dilakukan oleh kernel kepada alih konteks ketika proses sedang
berlangsung?
9. Beberapa single-user mikrokomputer sistem operasi seperti MS-DOS menyediakan sedikit atau
tidak sama sekali arti dari pemrosesan yang konkuren. Diskusikan dampak yang paling mungkin
ketika pemrosesan yang konkuren dimasukkan ke dalam suatu sistem operasi?
10. Perlihatkan semua kemungkinan keadaan dimana suatu proses dapat sedang berjalan, dan
gambarkan diagram transisi keadaan yang menjelaskan bagaimana proses bergerak diantara state.
11. Apakah suatu proses memberikan ’issue’ ke suatu disk I/O ketika, proses tersebut dalam ’ready’
state, jelaskan?
12. Kernel menjaga suatu rekaman untuk setiap proses, disebut Proses Control Blocks (PCB). Ketika
suatu proses sedang tidak berjalan, PCB berisi informasi tentang perlunya melakukan restart suatu
proses dalam CPU. Jelaskan dua informasi yang harus dipunyai PCB.

Jawabannya..
1. • Menciptakan dan menghapus proses.
• Menunda atau melanjutkan proses.
• Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
• Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
• Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.

2. • Short Term, Sebuah proses dapat mengeksekusi untuk hanya beberapa milidetik sebelum menunggu permintaan I/O. Seringkali, penjadualan shorterm mengeksekusi paling sedikit sekali setiap 100 milidetik. Karena durasi waktu yang pendek antara eksekusi, penjadualan shorterm haruslah cepat. Jika memerlukan 10 mili detik untuk menentukan suatu proses eksekusi selama 100 mili detik, maka 10/(100 + 10) = 9 persen CPU sedang digunakan (terbuang) hanya untuk pekerjaan penjadualan.
• Medium Term, kadang kala akan menguntungkan untuk memindahkan proses dari memori (dan dari pengisian aktif dari CPU), dan maka untuk mengurangi derajat dari multiprogramming. Dikemudian waktu, proses dapat diperkenalkan kedalam memori dan eksekusinya dapat dilanjutkan dimana proses itu di tinggalkan/ diangkat.
• Long Term, Penjadualan longterm pada sisi lain, mengeksekusi jauh lebih sedikit. Mungkin ada beberapa menit antara pembuatan proses baru dalam sistem. Penjadualan longterm mengkontrol derajat multiprogramming (jumlah proses dalam memori). Jika derajat multiprogramming stabil, lalu tingkat rata-rata dari penciptaan proses harus sama dengan tingkat kepergian rata rata dari proses yang meninggalkan sistem. Maka penjadualan longterm mungkin diperlukan untuk dipanggil hanya ketika suatu proses meninggalkan sistem. Karena interval yang lebih panjang antara eksekusi, penjadualan longterm dapat memakai waktu yang lebih lama untuk menentukan proses mana yang harus dipilih untuk dieksekusi.

3. Perpindahan antar proses melibatkan penyimpanan konteks dari proses yang sebelumnya dan proses berikutnya. Hal ini harus dapat dilakukan dengan cepat untuk mencegah terbuangnya waktu CPU. Versi baru dari Linux mengganti perpindahan konteks perangkat keras ini menggunakan piranti lunak yang mengimplementasikan sederetan instruksi mov untuk menjamin validasi data yang disimpan serta potensi untuk melakukan optimasi. Untuk mengubah konteks proses digunakan makro switch_to(). Makro tersebut akan mengganti proses dari proses yang ditunjuk oleh prev_task menjadi next_task. Makro switch_to() dijalankan oleh schedule() dan merupakan salah satu rutin kernel yang sangat tergantung pada perangkat keras (hardware-dependent).

4. status proses, program counter, stack pointer, alokasi memori, status file, informasi schedulling / penjadwalan informasi, dll dari status kerja ke status siap.

5. • Proses di blok untuk melayani input karena sumber daya yang diminta belum tersedia / meminta layanan I/O sehingga menunggu kejadian muncul.
• Penjadwalan mengambil proses lain.
• Penjadwalan mengambil proses ini (baru).
• Input telah tersedia.

6. a) Symmetric komunikasi langsung adalah rasa sakit karena kedua belah pihak memerlukan
nama proses lain. Hal ini membuat sulit untuk membangun sebuah server.
b) otomatis membuat pemrograman lebih mudah tapi adalah sebuah sistem sulit untuk membangun.
c) Kirim oleh copy jaringan yang lebih baik bagi generalisasi dan
masalah sinkronisasi. Kirim dengan referensi yang lebih efisien untuk besar
struktur data tetapi sulit kode karena memori bersama
implikasi.
d) Variabel ukuran membuat pemrograman lebih mudah tapi adalah sistem lebih sulit untuk
membangun.

7.Penjadwal jangka panjang (atau pekerjaan penjadwal) pilih proses dari kolam ini dan beban mereka ke dalam memori untuk eksekusi.

Jangka panjang scheduler mengontrol derajat multi-program.

Jangka pendek scheduler (atau CPU scheduler) memilih dari antara proses-proses yang siap untuk mengeksekusi, dan mengalokasikan CPU untuk salah satu dari mereka.
Penjadwal jangka menengah diperkenalkan oleh sistem operasi seperti waktu-saham.

Minggu, 25 September 2011

tugas SISTEM INFORMASI AKUTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM
 Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka  sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup  sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.



Sistem juga mempunya 3 subsistem yaitu:
• Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
• Sistem buku besar/laporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan seperti laba/rugi, neraca, arus balik
• Sistem pelaporan manajemen yang menyediakan pihak manajemen internal be rbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan, seperti anggaran, laporan kerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Sebuah sistaem akutansi dapat menambah nilai mutunya dengan cra, yaitu:
• Menyediakan informasi yangh akurat dan tepat waktu sehingga dapat aktivitas utama pada vsue chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
• Meningkatkan efisiensi.
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan sharing knowledge
• Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan




Contoh system informasi akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
• Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut.
• Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk trsebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP.

Di Dalam SIA Terdapat Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan


Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting




Sistem Akuntansi Biaya
 Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
 adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer

Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.




Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.





Di rumah sakit juga tejadi SISTEM INFORMASI AKUTANSI dengan bertujuan seperti :

1. Untuk mendukung dan memudahkan kegiatan operasi sehari-hari rumah sakit misalnya dalam memproses setiap transaksi yang terjadi dalam pelayanan rawat jalan sehingga pemberian jasa/pelayanan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
2. Untuk menyediakan informasi dan data-data yang akurat, relevan dan tepat waktu yang diperlukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi rumah sakit didesain untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Data yang diperlukan tidak perlu berlebihan , akan tetapi relevansi dan reliabilitas data lebih diutamakan dalam pengumpulannya
3. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.
4. Untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan rumah sakit.
5. Menjamin bahwa implementasi sistem dan prosedur dapat berjalan secara akuntabel khususnya dalam pengadministrasian transaksi yang berkaitan dengan keuangan.
6. Membantu kelancaran proses akuntansi yang memungkinkan agar laporan keuangan yang disusun oleh rumah sakit lebih auditable.
7. Menjamin terciptanya pengendalian dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya berbagai kecurangan dalam pengelolaan keuangan rumah sakit.



Hubungan Antara Sistem Informasi dan Struktur Organisasi Rumah Sakit , meliputi :

Struktur organisasi rumah sakit merupakan salah satu bagian penting dalam sistem akuntansi dan keuangan. Keberhasilan implementasi sistem akuntansi dan keuangan sangat tergantung pada struktur organisasi yang baik. Sistem akuntansi dan keuangan yang baik tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh stuktur organisasi dan sumber daya manusia yang memadai. Struktur organisasi yang baik adalah sistem informasi akuntansi yang menjamin terlaksananya pengendalian internal. Pada peraturan pemerintah no 23 tahun 2005 disebutkan bahwa dalam hal instansi pemerintah perlu mengubah status kelembagaannya untuk menetapkan PPK-BLU, perubahan struktur kelembagaan dari instansi pemerintah tersebut berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawub di bidang pendayagunaan aparatur negara. Dalam peraturan menteri dalam negeri no.61 tahun 2007 pasal 34 dikemukakan bahwa secara garis besar Pejabat pengelola BLU terdiri atas, Pemimpin, Pejabat keuangan dan Pejabat teknis. Pemimpin sebagaimana dimaksud berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLUD. Pejabat keuangan BLUD berfungsi sebagai penanggungjawab keuangan BLUD dan Pejabat teknis BLUD berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing-masing.
Sistem dan struktur organisasi yang dimiliki oleh rumah sakit memiliki dampak yang sangat besar tehadap pengembangan sistem informasi akuntansi, untuk itu sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi akuntasi, hubungan-hubungan berikut ini harus dipertimbangkan:
1. struktur organisasi rumah sakit mendasari aliran informasi yang paling utama dalam sistem informasi akuntansi. Garis vertikal dalam sebuah
struktur organisasi menunjukkan hubungan pertanggungjawaban dan wewenang.
2. garis horizontal menunjukkan aliran informasi antar karyawan dalam satu tingkatan.


Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

Terdapat beberapa tahapan yang diperlukan untuk mengembangkan sistem informasi akuntansi rumah sakit:
1. Analisis
tahap awal yang harus dilalui dalam pengembangan sistem informasi akuntansi adalah melakukan analisis. Analisis diperlukan untuk mengidentifikasi jenis dan jumlah informasi yang diperlukan oleh pengguna sistem informasi akuntansi. Sistem analis kemudian mengidentifikasi sumber informasi yang diperlukan, menentukan pencatatan dan prosedur yang diperlukan untuk mengumpulkan dan melaporkan data.
2 Design (perancangan)
pada tahap ini sistem informasi akuntansi mulai dirancang. Untuk membangun sebuah sistem baru, perancangan dimulai dari hal-hal yang paling mendasar seperti formulir dan dokumen, metode dan prosedur, job description, pengawasan yang diperlukan, bentuk laporan yang dihasilkan oleh sistem serta peralatan (hardware dan software) yang diperlukan.
3. Implementation
Pada tahap implementasi, sistem informasi akuntansi yang telah dirancang mulai dioperasikan.

Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

Sistem informasi akuntansi memegang peranan penting dalam sebuah siklus bisnis rumah sakit. Hal ini sangat diperlukan untuk mendukung akuntabilitas dalam pengelolaan bisnis dan pelaporan.
Sistem informasi akuntansi rumah sakit diperlukan untuk menghasilkan laporan keuangan yang transparan, akuntabel dan auditabel. Sebagaimana kita ketahui bahwa Badan Layanan Umum Daerah yang dalam hal ini adalah rumah sakit, diharuskan untuk menyusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Baik untuk pelaporan kepada pihak eksternal maupun untuk kepentingan konsolidasi.
Untuk mendukung dan mempermudah penyusunan laporan keuangan, rumah sakit perlu membangun sebuah sistem informasi akuntansi. Agar laporan tersebut dapat disajikan tepat waktu dan informasi yang dihasilkan relevan dan akurat.
Sistem informasi akuntansi, akan membantu rumah sakit dalam hal:
1. Mengumpulkan, memproses dan mencatat seluruh transaksi akuntansi rumah sakit.
2. Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan.
3. Membantu dalam melaksanakan pengawasan internal


Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit


Secara garis besar siklus akuntansi dalam rumah sakit dapat dibagi menjadi:
1. Siklus pendapatan
Siklus pendapatan meliputi serangkaian prosedur pemberian jasa pelayanan oleh rumah sakit kepada pengguna jasa atau pihak lain, penerimaan kas, dan pengelolaan piutang.
a. Pemberian Produk Jasa Pelayanan
• Jasa pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dapat dibedakan menjadi dua:
• Jasa Operasional yaitu jasa yang merupakan kegiatan operasi utama badan layanan umum.
• Jasa Non Operasional yaitu jasa yang berfungsi di dalam peningkatan mutu kinerja Badan Layanan Umum, namun tidak terkait secara langsung dengan pelayanan kepada pengguna jasa, misalnya administrasi,

2 Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran berkaitan dengan pengadaan barang dan/atau jasa dari pihak lain serta pelunasan terhadap utang dan kewajiban yang timbul akibat pengadaan barang/jasa. Siklus ini terdiri dari proses seleksi pemasok (vendor selection), permintaan pembelian (requisitioning), pembelian (purchasing), utang usaha (accounts payable), dan akuntansi pengupahan (payroll accounting).
a. Pembelian/pengadaan barang dan jasa
Dalam permendagri No.61 tahun 2007 pasal 99 disebutkan bahwa pengadaan barang dan atau jasa pada BLUD dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi pengadaan barang/jasa pemerintah. Pada pasal 100 disebutkan bahwa BLUD dengan status penuh dapat diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan yang berlaku umum bagi pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah apabila terdapat alasan efektifitas dan efisiensi

Jenis pengadaan barang/jasa
Pengadaan barang/jasa yang memerlukan penyedia barang/jasa
• Pengadaan Barang
• Pengadaan Jasa Pemborongan
• Pengadaan Jasa Konsultasi
• Pengadaan Jasa Lainnya

Metoda pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya terdiri dari
• pelelangan umum
• pelelangan terbatas
• pemilihan langsung,
• penunjukan langsung.

b. Pengelolaan Utang
Dilakukan untuk melakukan pembayaran kepada rekanan/pemasok.
BLUD diperkenankan untuk melakukan pinjaman atau utang untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Pinjaman tersebut dapat berupa pinjaman jangka pendek atau pinjaman jangka panjang. Pinjaman jangka pendek digunakan untuk biaya operasional termasuk untuk menutupi keperluan defisit kas. Sedangkan pinjaman jangka panjang hanya digunakan untuk pengeluaran investasi/modal.


c. Pengupahan
Sistem pengupahan meliputi seluruh prosedur pengupahan dan menyajikan informasi terkait dengan personalia, seperti ketrampilan pegawai, pajak, dan potongan-potongan karyawan. Dalam BLU sistem pengupahan mencakup pengupahan kepada pegawai tetap yang sekaligus merupakan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai tidak tetap atau honorer dengan remunerasi dalam bentuk gaji, insentif, dan/atau honor.

3 siklus produksi/pelayanan
Siklus produksi/pelayanan meliputi serangkaian proses untuk menghasilkan jasa pelayanan. Dalam BLUD seperti rumah sakit siklus pelayanan ini meliputi pengelolaan pelayanan, pengelolaan persediaan (seperti BMHP), penghitungan biaya (akuntansi biaya) dan pengelolaan properti.

a. Pengelolaan Pelayanan
Pengelolaan pelayanan merupakan bagian penting dalam siklus produksi/pelayanan. Proses ini berkaitan erat dengan akuntansi biaya yang digunakan untuk menentukan tarif. Sistem akuntansi biaya dalam badan layanan umum dilakukan dengan metode biaya per unit (unit cost).

b. Pengelolaan Persediaan
Dalam BLUD, pengelolaan persediaan meliputi serangkaian aktivitas seperti pencatatan persediaan dan laporan yang terkait dengan penggunaan persediaan, saldo akhir persediaan, dan tingkat persediaan minimum atau pun maksimum. penentuan saat pemesanan kembali barang merupakan bagian terpenting yang harus diperhatikan untuk menjaga ketersediaan barang (reorder point) dan prosedurnya disusun agar biaya penyimpanan persediaan dapat diminimalkan.



c. Pengelolaan Aktiva Tetap
Prosedur pengelolaan aktiva tetap pada BLUD meliputi serangkaian aktivitas sebagai berikut:
pencatatan yang memadai mengenai deskripsi aset, biaya perolehan, dan lokasi penempatan aset tersebut;
penghitungan penyusutan dan/atau amortisasi untuk keperluan akuntansi dan pajak;

penentuan nilai pertanggungan asuransi umum dan nilai pengalihan;
dan manajemen laporan terkait dengan rencana dan pengendalian untuk setiap jenis aset.

4. Siklus Keuangan
Siklus keuangan merupakan siklus yang berkaitan dengan perolehan dan pengelolaan capital fund (dana modal), seperti modal kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan sumber dana jangka panjang (obligasi dan saham). Siklus ini meliputi dua aktivitas penting yaitu pengelolaan kas masuk dan pengelolaan kas keluar.

a. Pengelolaan Kas Masuk
Pengelolaan kas masuk memerlukan serangkaian prosedur pengendalian yang ketat. Hal ini berkaitan dengan sifat bawaan kas (inherent) yang bersifat likuid (mudah dikonversikan dengan mata uang). Pengelolaan kas masuk meliputi serangkaian aktivitas seperti penyetoran penerimaan, sentralisasi penanganan kas, dan pendokumentasian bukti pendukung, dan pemisahan fungsi
pencatatan dan penyimpanan kas.

Refferensi: Permendagri No 59 Tahun 2007.
Weigandt, Jerry J, Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel.2002.Accounting Principles.Edisi Keenam. Kanada : John Willey & Son
Wilkinson. Accounting Information System.

Senin, 14 Maret 2011

stack

a. Definisi Stack
STACK ( tumpukan ) merupakan struktur data yang seolah – oleh terlihat seperti data yang terusun secara tumpuk dimana ada data yang terletak diatas data yang lainnya .
b. Stack dengan Array
Stack menggunakan array pengambil / penghapusan dielemen dalam stack yang dilaukan dengan memulainya dari elemen teratas
c. Double Stack dengan Array
Merupakan metode khusus yang dikembangkan untuk menghemat pemakaian memori dalam pembuatan dua stack dengan array . intinya adalah penggunaan hanya sebuah array untuk menampung dua buah stack.
d. Stack dengan Single Linked List
Menggunakan Single Lingked List dalam pembuatan stack mempunyai keunggulan dibandingkan dengan array yaitu dapat digunakan alokasi memori yang dinamis sehingga menhindari pemborosan memori

Minggu, 06 Maret 2011

Tugas softskill

 TENTANG WAWASAN NUSANTARA
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya. Wawaan Nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaannya, juga untuk mengajarkan akan pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:

a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
b. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia meliputi :
a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan :
1) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
3) Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh menyeluruh meliputi :
1. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan dirgantara secara terpadu.
2. Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.
3. Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.
4. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
5. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
6. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasiona
 




Kota yang tidak kusukai JAKARTA'KU
Dengan melihat judul nya saja sudah pasti bisa terbayangkan dengan jelas apa itu jakarta .
yaa kota Metropolitan dengan sejuta keindahan namun dengan sejuta kemacetan pula , kesal ? sudah pasti ku rasakan . dari tahun ke tahun pertambahan penduduk yang semakin meningkat menyebabkan Kota kelahiran ku ini seakan terasa penuh sesak . kemacetan tiap hari pun di jalan raya jelas terjadi .








 Kemegahan yang di tunjukan kota jakarta ku dengan gedung mewah dan gedung gedung pencakar langit nya pun menambah semakin eksklusif nya kota jakarta ku .




 di Jakarta pun punya satu icon yang menjadi lambang kota JAKARTA , tentu semua sudah mengetahui nya ya .Monumen Nasional atau biasa di sebut dengan MONAS .





MONAS Di Lihat pada malam Hari 










pusat perbelanjaan yang mewah di jakarta pun menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung yang berasal dari dalam maupun luar kota . MALL TAMAN ANGGREK  mall mewah dengan desain eksklusif menjadi daya tarik tersendiri bagi ku .


apakah JAKARTA masih punya daya tarik lagi ? oooh tentu saja . mari kita bahas . ingin melihat keunikan kendaraan yang ada di jakarta ? jakarta punya sejuta cerita tawa bahagia serta tangisan . jakarta punya kendaraan yang dari dulu sampai sekarang masih eksis di daerah kota (jakarta kota) . BAJAJ , ini dia gambar nya





adakah lagi ? iyaa sabar tunggu sebentar yah . hehe . STASIUN JAKARTA KOTA yaaa ini dia stasiun yang sudah ada sejak jaman tempoe doeloe (ngikutin orang jaman dulu tulisan nya) hehe .





lalu adakah lagi museum yang masih bertahan ? waaaaaaaaaaaaw tentu saja . jakarta punya segudang cerita tentang museum . salah satu nya adalah museum fatahillah atau beken dengan sebutan kota tua .




adakah lagi yang unik di kota metropolitan ini ? ada . ondel-ondel salah satu nya . yang terbuat dari kayu dan di bentuk seperti kurungan ayam serta wajah nya yang menyeramkan membuat sebagian orang takut .



sekarang sudah muncul kendaraan yang berbahan bakar gas , yaitu busway . tidak hanya di jakarta namun di yogyakarta pun sudah mempunyai bus ini . namun berbeda nama . di jakarta bernama bus trans jakarta sedangkan di yogyakarta bernama trans yogya .



masih adakah yang bisa menarik perhatian lagi ? ooow banyak sekali . di tengah megah nya kota jakarta kebanjiran masih sering di jumpai apabila hujan sudah turun .



seperti tersayat di balik kemewahan kota jakarta beserta isi nya masih banyak potret warga miskin , sebagian dari mereka adalah penduduk pendatang dari luar kota . tujuan mereka hanya satu ingin mencari kehidupan yang layak di kota metropolitan namun datang dalam keadaan yang tidak mempunyai keahlian sama sekali . mereka yang bertujuan mencari kebahagiaan dengan bekerja di jakarta justru tidak sedikit malah menjadi orang pinggiran di kota ku ini . bahkan tergolong ke dalam warga miskin . ini lah potret mereka . potret kemiskinan yang menjamur di kota megah seperti  Jakarta .



Namun seperti apa pun kota JAKARTA , aku tetap mencintai nya . tetap menjadi kota nomer 1 di hatiku . BRAVOOO JAKARTA . terimakasih untuk segala kehidupan yang sudah ada di JAKARTA .

TEMPAT YANG AKU SUKAI

Aku menyukai Danau Toba. Danau toba terletak di daerah Sumatra utara yang berada didaerah kota medan. Danau toba berasala dari pecahan dua buah lempeng gunung yang meletus yang menyebabkan terjadinya danau toba.
Aku sangan menyukai danau toba karna daerahnya yang nyaman dan air danaunya masih bersih tidak seperti kota Jakarta yang airnya keruh, dan pemandangan didanau toba sangat bagus kita bias melihat kota medan bila kita naik ke gunung yang berada di danua itu.
Biasanya setiap aku pulang kampung ke kota Medan, aku tidak lupa mnyempatkan diri pergi ke kota medan bersama keluarga, dan biasanya aku sering mancig di danau itu dengan menggunakan perahu kayu di tengah tengah danau itu lalu mancing, setelah selesai bermain di danau itu biasanya aku tidak lupa menyempatkan diri untuk membeli souvenir seperti baju yang menjadi cirri khas daerah situ yang Bertuliskan LAKE TOBA dan topi yang terbuat dari anyaman kayu.
Sungguh senang rasanya bila mengingat kenangan di danau toba itu.



INDONESIAKU CANTIK
Aku sangat kangum kepada negaraku Indonesia karna dari perjalan kisah sejarahnya seperti waktu masa penjajahan di tangan portugis, belanda, dan jepang.
Indonesiaku sungguh dapat keluar dari masa penjajahan yang sangat berat dirasakan masyarakatnya sampai mampu merdekan sendiri tanpa bantuan dari Negara lain.
Indonesiaku juga terkenal dengan peninggalan sejarahnya seperti peninggalan kerajaan Majapahit yang membuat Candi BOROBUDUR yang menjadi salah satu keajaiban dunia yang terkenal sampai Internasional dan juga peradabannya majapahit yang masih terkenal sampai sekarang.

Indonesiaku juga terkenal dengan kota wisatanya seperti Bali yang terkenal dengan keindahan pantai Pulau dewatanya atau yang lebih dikenal dengan sebutan Surga lautan, Bali juga dapat menjadi sumber devisa Indonesia yang sangat besar karna banyak tourist tourist yang berkunjung ke bali untuk berlibur bersama keluarganya dan yang dapat menjadi pemasukan devisa negara.


TENTANG GATHRA INDONESIA

a. Gatra Ideologi
Ketahanan nasional di bidang ideologi adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun tidak langsung yang membahayakan kelangsungan hidup ideologi bangsa Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional di bidang ideologi antara lain : kemajemukan masyarakat Indonesia, perkembangan dunia, kepemimpinan dan pembangunan nasional.
b. Gatra Politik
Ketahanan nasional Indonesia di bidang politik diartikan sebagai kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dan mengatasi segala bentuk ATHG yang datang dari dalam maupun dari luar secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Panasila dan UUD 1945. Sistem politik menentukan bagaimana kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diproses dalam tatanan suprastruktur dan infrastruktur karena sistem politik mencakup tatanan tersebut.

c. Gatra Ekonomi
Adanya perbedaan aspek alamiah dan sosial masing-masing negara menimbulkan kondisi, situasi serta akibat yang berbeda terhadap kehidupan ekonomi suatu negara. Adapun faktor eksternal maupun internal yang secara subyektif berpengaruh adalah : sifat keterbukaan ekonomi, struktur ekonomi, potensi dan pengelolaan sumber alam, potensi dan pengelolaan sumber daya manusia, teknologi, birokrasi dan sikap masyarakat, manajemen, infrastruktur, hubungan ekonomi luar negeri dan deversifikasi pemasaran.

d. Ketahanan Sosial Budaya
Kehidupan masyarakat bangsa dan negara Indonesia adalah kehidupan yang menyangkut aspek kemasyarakatan dan kebudayaan yang dijiwai oleh falsafah Pancasila. Esensi penyelenggaraan sosial budaya adalah mengembangkan kondisi sosial budaya sehingga setiap warga negara dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya yang dilandasi nilai-nilai Pancasila.

e. Gatra Pertahanan Keamanan
Ketahanan pertahanan nasional adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan dan pertahanan seperti : doktrin, wawasan nasional, sistem pertahanan keamanan, geografi, manusia, kesemestaan upaya pertahanan keamanan, pendidikan pendahuluan bela negara, materiil, IPTEK dan manajemen.

9. Hubungan Antar Gatra

a. Hubungan antar gatra dalam Tri Gatra
- Gatra geografi dan kekayaan alam yang saling berpengaruh dan timbal balik
- Gatra geografi dan kependudukan yang saling memanfaatkan dan berpengaruh
b. Hubungan antar gatra dalam Panca Gatra
- Gatra ideologi yang menjadi landasan dari panca gatra lainnya
- Gatra politik yang dilandasi oleh gatra ideologi dan dipengaruhi oleh gatra lainnya secara timbal balik
- Gatra ekonomi yang dilandasi oleh gatra ideologi dan dipengaruhi oleh gatra lainnya secara timbal balik
- Gatra sosial budaya yang merupakan pengejewantahan ideologi serta dipengaruhi oleh gatra lainnya secara timbal balik
- Gatra pertahanan keamanan yang sangat ditunjang dan dipengaruhi oleh gatra lainnya secara timbal balik.
Pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan dalam Konsepsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional pada hakekatnya merupakan suatu konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan di dalam kehidupan nasional. Penyelenggaraan ketahanan nasional meggunakan pendekatan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan itu ada pada setiap saat dalam kehidupan nasional dan tergantung dari kondisi yang dihadapi pada saat itu sehingga pada suatu saat titik beratnya bisa kepada keamanan, namun didukung oleh kesejahteraan.

SUMBER GATHRA : (http://adisanjaya24.blogspot.com/2010/09/geopolitik-indonesia-wawasan-nusantara.html)

ini dia tempat nya :)

Bercerita sedikit tentang hal-hal yang aku sukai  , ya bisa di bilang curhat lah sedikit . hehe

yuk mari di mulai tentang tempat favorit yang aku sukai . maaf nih jadi lebay begini . hihihi

1 . entah mengapa aku sangat menyukai pantai , apa alasan nya ? karena suasana nya yang membuat tenang dengan hempasan lembut angin pantai . di pantai pun bebas mengekspresikan kekesalan atau pun kesenangan yang sedang aku rasakan . pantai dengan pasir putih nya seperti mengajak untuk mengekspresikan mood dengan mengukir tulisan indah . tak lupa untuk mengabadikan nya dengan kamera digital atau dengan kamera handpone . air laut dengan sedikit gelombang yang menghempaskan ke karang laut yang seakan sedang menunjukan bahwa laut pun sedang mengekspresikan jiwa nya .

2 . Taman tempat ini entah mengapa menjadi tempat favorit ku juga . taman dengan bunga-bunga yang bermekaran di taman udara nya pun sejuk seakan menghilangkan dari kepenatan kota jakarta yang setiap hari nya berkutat dengan kemacetan . yaaaah mohon di maklumkan saja setiap aku beraktifitas dan akan berpergian ke satu tempat macet pasti menghalangiku . streeeeeeeeeees rasa nya . namun dengan duduk di taman memang mampu menghilangkan kepenatan di pikiran ku . duduk santai di taman dengan di temani sebotol es teaa dan nasi goreng itu adalah favorit ku . ya duduk duduk lah untuk menikmati udara yang jarang bahkan sulit kita temukan di kota Metroplitan dengan sejuta aktivitas dan hiruk pikuk nya .hehehe


mungkin di antara kalian pun setuju dengan pendapat ku tentang tempat favorit yang seperti nya tidak sulit untuk kita jumpai .
mohon maaf untuk segala kekurangan penulis , karena kesempurnaan hanya milik TUHAN pencipta alam semesta .

Rabu, 02 Maret 2011

WAWASAN NUSANTARA

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya. Wawaan Nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaannya, juga untuk mengajarkan akan pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:

a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
b. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia meliputi :
a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan :
1) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
3) Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh menyeluruh meliputi :
1. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan dirgantara secara terpadu.
2. Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.
3. Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.
4. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
5. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
6. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasiona




 

Jumat, 25 Februari 2011

ARRAY DAN RECORD

Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
30
ARRAY (LARIK) DAN RECORD
Salah satu struktur data yang teramat penting adalah array atau larik. Array merupakan
bagian dasar, yang disebut blok, guna keperluan pembentukan suatu struktur data lain yang
lebih kompleks. Hampir setiap jenis struktur data kompleks dapat disajikan secara logik
oleh array.
Kita dapat mendefinisikan array sebagai suatu himpunan hingga elemen, terurut dan
homogen. Terurut, kita artikan bahwa elemen tersebut dapat diidentifikasi sebagai elemen
pertama, elemen kedua, dan seterusnya sampai elemen ke-n. Sedangkan pengertian elemen
yang homogen adalah bahwa setiap elemen dari sebuah array tertentu haruslah
mempunyai tipe data yang sama.
Jadi suatu array dapat mempunyai elemen semuanya berupa integer atau dapat pula
seluruhnya berupa untai aksara atau string Bahkan dapat pula terjadi bahwa suatu array
mempunyai elemen berupa array pula.
Sebenarnya, pengertian array telah banyak kita kenal, dan kita pelajari dalam matematika.
Di sana, array lebih terkenal sebagai matriks. Kadang-kadang ia disebut juga sebagai
tabel. Juga pernah kita dengar tentang vektor. Vektor adalah bentuk yang paling sederhana
dari array. Vektor merupakan array dimensi satu atau one dimensional array.
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
31
2.1 ARRAY DIMENSI SATU
Sebuah array dimensi satu, yang misalnya kita beri nama NILAI, dapat kita bayangkan
berbentuk seperti Gambar 2.1.
Nilai(1) Nilai(2) Nilai(3) - - - Nilai(n)
Gambar 2.1. Array berdimensi satu
Subscript atau indeks dari elemen array menyatakan posisi, elemen pada urutan dalam
array tersebut. Notasi yang digunakan bagi elemen array, biasanya adalah nama array
dilengkapi dengan subcript.
Secara umum, suatu array dimensi satu A dengan tipe data T dan subscript bergerak
dari L sampai dengan U, ditulis sebagai A(L:U) = (A(l)), I = L, L+1, L+2,..., U, dan setiap
elemen A(l) bertipe data T.
Sebagai contoh, kita dapat menuliskan data hasil pencatatan suhu suatu ruangan setiap
satu jam selama periode 24 jam, dalam sebuah array dimensi satu.
Harga minimum dari subscript dari array disebut batas bawah atau lower bound,
sedangkan harga maksimumnya disebut batas atas atau upper bound. Jadi pada array di
atas, L merupakan batas bawah, dan U batas atas. Sedangkan untuk array ''suhu'' yang
elemennya dapat kita tulis sebagai SUHU(I), batas bawahnya adalah 1 dan batas atasnya
24. SUHU(I) menyatakan suhu pada jam ke-1, dan I memenuhi 1 <= I <= 24, I merupakan
integer.
Batas bawah dari array, pada beberapa aplikasi, tidak selalu diambil 1. Kadangkadang
diambil batas bawah nol, bahkan juga negatif. Banyaknya elemen sebuah array
disebut rentang atau range. Jadi array A(L:U) mempunyai range sebesar U-L+1. Secara
khusus bila L=l dan U=N, maka range dari array A(l:N) adalah N-I+1 = N.
2.2 ARRAY DIMENSI BANYAK
Sebuah array dimensi banyak atau multi-dimensional array didefinisikan sebagai sebuah
array yang elemennya berupa array pula. Misal array B mempunyai M elemen berupa
array pula, yang terdiri dari N elemen. Kalau hal tersebut kita gambarkan, akan terbentuk
baris dan kolom seperti terlihat pada Gambar 2.2.
1 2 N
1
2
M
Gambar 2.2. Array berdimensi dua
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
32
Untuk itu diperlukan dua buah subscript. Yang pertama digunakan untuk menyatakan
posisi baris, sedangkan yang kedua untuk posisi kolom. Secara umum array dimensi dua
B, dengan elemen bertipe data T, subscript baris dari l sampai M, subscript kolom dari l
sampai N, ditulis sebagai B(1:M, 1:N) = (B(I,J)), I = 1, 2, ...,M dan J = 1, 2,...,N dengan
setiap elemen B(I,J) bertipe data T. Array B tersebut dikatakan berukuran atau berorder M
x N. Di sini banyak elemen array adalah M*N.
Contoh dari array dimensi dua sangat banyak kita jumpai. Misalnya nilai ujian 500
mahasiswa Gunadarma tingkat 3, untuk 8 mata kuliah dapat kita sajikan sebagai array
dimensi dua yang berorder 500 x 8. Elemen B(I,J) menyatakan nilai mahasiswa ke-I untuk
mata kuliah ke-J.
Seperti halnya pada array dimensi satu, pada array dimensi dua batas bawah untuk
subscript I maupun J dapat diambil secara umum. Misalnya, batas bawah subscript baris
adalah L1 subscript kolom adalah L2 sedangkan batas atas subscript baris adalah U1 dan
untuk kolom adalah U2, maka array dimensi dua tersebut dapat dinotasikan sebagai :
B(L1:U1, L2:U2) = (B(I,J)), L1 <= 1 <= U1, L2 <=J <= U2
dengan setiap elemen B(I,J) bertipe data T. Banyaknya elemen pada setiap baris adalah U2
– L2 + 1 dan pada setiap kolom adalah U1–L1+l, sehingga banyaknya elemen pada array B
semua ada = (U2-L2 +1) * (U1-L1 +1).
Yang dimaksud dengan cross-section suatu array berdimensi dua adalah pengambilan
salah satu subscript, misalnya subscript baris untuk tetap atau konstan, sementara subscript
yang satunya lagi kita ubah-ubah sepanjang rangenya. Notasi yang umum digunakan
adalah notasi * (asterisk) bagi subscript yang berubah-ubah nilainya tersebut.
Contohnya, penulisan B(*,4) menyatakan semua elemen pada kolom ke-4, yakni
(B(1,4),B(2,4), B(3,4) ...., B(M,4)), seperti terlihat pada Gambar 2.3
Gambar 2.3. Cross section array
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
33
Dengan mudah dapat dimengerti bahwa B(11,*) menunjukkan semua elemen pada baris
ke-11.
Transpose dari suatu array dimensi dua adalah penulisan baris menjadi kolom (kolom
menjadi baris) dari suatu array. Jadi transpose dari array berorder M x N adalah array
berorder N x M. Transpose dari array B dinotasikan sebagai BT. Berdasarkan definisi,
maka jelas B(I,J) =BT(J,I). Contohnya B(3,5) = BT(5,3).
Pengertian di atas dapat kita perluas untuk array dimensi tiga, dimensi empat, sampai
dimensi N. Array dimensi N kita tulis sebagai :
A(L1:U1, L2:U2, …, LN: UN) = (A(I1, I2, …, IN))
dengan Lk <= Ik <= Uk, untuk setiap k = 1, 2, …, N.
Banyaknya elemen dari array A tersebut adalah :
PI(Uk - Lk + 1) = (U1-L1+1) * (U2 – L2+1) … * (UN -LN + 1)
Contoh array dimensi tiga adalah penyajian data mengenai banyaknya mahasiswa
dari-20 perguruan tinggi di Jakarta, berdasarkan tingkat (tingkat 1, 2 sampai dengan 5),
dan jenis kelamin (pria atau wanita). Misalnya array tersebut dinamakan MHS. Ambil
sebagai subscript pertama, tingkat : I = 1, 2,...,5; subscript kedua, jenis kelamin (pria = 1,
wanita = 2): J = 1,2, dan subscript ke-3, Perguruan Tinggi adalah K = 1,2,...,20. Jadi
MHS(4,2,17) menyatakan jumlah mahasiswa tingkat 4, wanita, dari perguruan tinggi ke
17.
Array dimensi tiga dapat kita bayangkan seperti Gambar 2.4.
1
2
3
4
5
1 2 1
2
Tingkat 20
Jenis Kelamin
Perguruan Tinggi
Gambar 2.4. Array berdimensi tiga
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
34
Pengertian cross-section pada array dimensi banyak, adalah sama seperti pada array
dimensi dua. Misalnya MHS(4,*,17) menunjukkan jumlah mahasiswa tingkat 4 dari
perguruan tinggi 17 (masing-masing untuk pria serta wanita). MHS(*,*,3) menun-jukkan
jumlah mahasiswa untuk masing-masing tingkat, pria serta wanita, dari perguruan tinggi 3.
2.3 MENDEKLARASIKAN ARRAY DALAM BAHASA
PEMROGRAMAN
Misalkan kita hendak mendeklarasikan array TEMP yang merupakan array dimensi satu
dengan nilai subscript 1 sampai 24, dan masing-masing elemen bertipe data integer
(nilainya antara 0 hingga 99 derajat).
Dalam Bahasa COBOL dapat ditulis :
01 TABEL-TEMP
02 TEMP OCCURS 24 TIMES PIC 99.
Dalam bahasa Pascal :
var temp: array l..24)of integer
Dalam Bahasa BASIC, kita dapat mendefinisikan array TEMP tersebut dengan
statement :
DIM TEMP(24)
Tiga hal harus dikemukakan dalam mendeklarasikan suatu array, yakni :
1. nama array
2. range dari subscript
3. tipe data dari elemen array
Bahasa Pascal memperkenankan batas bawah subscript yang bukan =1, contohnya
adalah :
var grafik : array [-100 ..100] of integer
Dalam COBOL subscript harus dimulai dari 1.
Untuk menyatakan elemen ke-I dari array, COBOL dan BASIC menggunakan kurung
biasa, yakni TEMP(I), sedangkan Pascal menggunakan kurung siku, yakni temp[i].
Untuk mendeklarasikan sebuah array nilai dari 500 mahasiswa untuk 8 mata kuliah,
dalam COBOL ditulis :
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
35
01 TABEL-NILAI
02 MHS OCCURS 500 TIMES
03 NILAI OCCURS 8 TIMES
PIC 99V9.
Dalam Pascal ditulis :
var nilai : Array[1..500,1..8] of real
dan dalam BASIC dapat ditulis
DIM NILAI(500,8)
Dalam COBOL maksimum dimensi yang dapat diterima adalah 3 (three dimensional),
contohnya :
01 MHS-TABEL
02 TINGKAT OCCURS 5 TIMES
03 SEX OCCURS 2 TIMES
04 MHS OCCURS 20 TIMES PIC 9(5).
dan dalam Pascal :
var mhs : Array[1..5, 1..2, 1..20] of integer
Dalam bahasa pemrograman seperti FORTRAN dan COBOL, alokasi untuk array
dalam storage memerlukan waktu dalam proses kompilasi, karenanya batas bawah dan
batas atas harus dikemukakan ketika mendefinisikan array.
COBOL dan Pascal (juga bahasa lain yang memungkinkan pendeklarasian array)
mempunyai fasilitas untuk melakukan manipulasi antarelemen array. Operasi yang sesuai
dengan tipe data array tersebut dapat dikerjakan dengan mudah, contohnya dalam COBOL
COMPUTE TOTAL_UPAH(I) = UPAH_PER_JAM(I) * JUMLAH-JAM(l)
Terlihat bahwa ketiga variabel di atas adalah array.
Beberapa bahasa pemrograman memperkenankan operasi array. Sebagai contoh, A
adalah array (bertipe real) yang dideklarasi dalam PL/1, maka A=A+2 adalah operasi
untuk menambah setiap elemen dari A dengan bilangan 2.
Juga dikenal operasi A = A * B. Operasi ini menghasilkan array A baru yang
elemennya merupakan hasil kali elemen array A (lama) dengan elemen array B yang
posisinya bersesuaian. Order array A dan B harus sama.
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
36
Perhatikan bahwa perkalian array ini bukan perkalian matriks yang telah kita kenal.
Dalam PL/1, operasi dapat pula dilakukan terhadap cross-section. Sebagai contoh adalah
operasi yang menyebabkan NILAI seluruh baris 20 menjadi nol, berikut ini :
NILAI(20,*)= 0
Operasi VEKTOR(*)= ARRAY1(I,*) *ARRAY(*,J) akan memperkalikan elemen
baris ke-I dari ARRAY1 dengan elemen kolom ke-j dari ARRAY2. Operasi di atas
mempunyai efek yang sama seperti loop dalam Bahasa BASIC :
FOR K = 1 TO N
VEKTOR(J) = ARRAY1(I,K)* ARRAY2(K,J)
NEXT K
2.4 PEMETAAN ARRAY DIMENSI SATU KE
STORAGE
Seperti halnya struktur data yang lain, ada beberapa cara untuk menyajikan array di dalam
memori. Skema penyajian dapat dievaluasi berdasarkan 4 karakteristik, yakni :
1. kesederhanaan dari akses elemen
2. mudah untuk ditelusuri
3. efisiensi dari utilitasi storage
4. mudah dikembangkan
Umumnya tidaklah mungkin untuk mengoptimalkan keempat faktor tersebut
sekaligus. Pandang array satu dimensi NOPEG dengan batas bawah subscript 1, dan batas
atas subscript = N. Salah satu cara untuk menyimpan array ini adalah sedemikian sehingga
urutan fisik dari elemen sama dengan urutan logik dari elemen. Storage untuk elemen
NOPEG(I+1) adalah berdampingan dengan storage untuk elemen NOPEG(I), untuk setiap
I = 1, 2, 3,..., N-1. Untuk menghitung alamat (address) awal dari elemen NOPEG(I),
diperlukan untuk mengetahui 2 hal yakni :
1. address awal dari ruang storage yang dialokasikan bagi array tersebut.
2. ukuran dari masing-masing elemen array.
Address awal dari array, kita nyatakan dengan B, disebut juga base-location. Misalkan
bahwa masing-masing elemen dari array menduduki S byte. Maka, address awal dari
elemen ke-I adalah :
B + (I-1) * S
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
37
Sekarang kita perluas persamaan di atas untuk mendapat address dari elemen ke-I dari
array yang mempunyai batas bawah subscript tidak sama dengan 1. Perhatikan array
Z(4:10), maka address awal dari Z(6) adalah :
B + (64) * S
Untuk array Z2 (-2:2) misalnya, address awal dari Z2(l) adalah :
B + (I -(-2)) * S
Maka secara umum, untuk array :
ARRAY(L:U),
elemen ARRAY(I) mempunyai address awal
B + (U-L) * S
2.5 PEMETAAN KE STORAGE TERHADAP ARRAY
DIMENSI BANYAK
Karena memori komputer adalah linear, maka array dimensi banyak harus dilinearkan
apabila akan dipetakan ke dalam storage. Salah satu alternatif untuk pelinearan tersebut
adalah menyimpan pertama kali baris pertama dari array, kemudian baris ke-2, baris ke-3
dan seterusnya. Ini disebut row major order.
Sebagai contoh, array yang dideklarasikan sebagai RATE(1:4,1:6), yang secara logika
tergambar sebagai pada Gambar 2.5 dan secara fisik tergambar pada Gambar 2.6.
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
Gambar 2.5. Array RATE secara logik dalam row major order
RATE (2,4)
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
38
RATE (2,4)
Baris 1 Baris 2 Baris 3 Baris 4
Gambar 2.6 Array RATE secara fisik dalam row major order.
Skema seperti di atas digunakan dalam COBOL, Pascal ataupun PL/1.
Misalkan B adalah base-location dari array RATE tersebut, dan masing-masing elemen
dari array berukuran S. Address awal dari elemen RATE(I,J) adalah :
B + (I-1) * 6 * S + (J-1) * S
karena ada I-1 baris, masing-masing dengan panjang 6 * S, sebelum baris elemen
RATE(I,J) terletak, dan terdapat J- 1 elemen, masing-masing dengan panjang S sebelum
elemen RATE(I,J) pada baris ke-I. Jadi, pada contoh di atas RATE(2,4) mempunyai
address awal :
B+ (2-1) * 6 * S + (4-1) * S = B + 9 * S
Secara umum elemen ARRAY(I,J) dari array yang didefinisikan sebagai
ARRAY(L1:U1, L2 : U2) mempunyai address awal :
B + (I-L1) * (U2 -L2+ 1) * S + (J-L2) * S
Untuk lebih jelasnya, kita lihat array Z(-2:2, 4:6) yang dapat digambarkan pada Gambar
2.7 secara logik dan secara fisik dapat digambarkan pada Gambar 2.8.
4 5 6
-2
-1
0
1
2
Gambar 2.7. Array Z (-2:2, 4:6) secara logik dalam row major order
Z (0,6)
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
39
Z (0,6)
baris -2 baris -1 baris 0 baris 1 baris 2
Gambar 2.8. Array Z(-2:2,4:6) secara fisik dalam row major order
Terdapat 2 baris (I-L1, 0 – (-2)) sebelum baris nol, yang masing-masing panjangnya 3*
S(U2-L2+1 = 6-4+1) dan terdapat 2 elemen (J-L2 = 6-4) pada baris ke nol sebelum elemen
Z (0,6). Jadi address awal dari Z(0,6) adalah :
B + 2 * 3 * S + 2 * S = B + 8 * S
Alternatif lain untuk melinearkan array dimensi dua adalah dengan menyimpan
elemen dalam column major order, yakni pertama kali menyimpan kolom pertama, lalu
kolom kedua, kolom ketiga dan seterusnya. Array RATE pada contoh di atas terlihat
secara fisik dalam column major order seperti pada Gambar 2.9.
RATE (2,4)
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6
Gambar 2.9. Array RATE secara fisik dalam column major order
Skema seperti ini biasa digunakan dalam FORTRAN.
Dengan mudah dapat diterangkan bahwa pada array RATE di atas, elemen RATE(I,J)
mempunyai address awal B + (J - 1) * 4 * S + (I - 1) * S, sehingga RATE(2,4) akan
mempunyai address awal B + (4-1) * 4 * S + (2-1) * S = B + 13 * S. Jadi kita harus
waspada andaikata kita mempunyai array yang ditulis dalam rutin FORTRAN, kemudian
akan kita tulis dalam bahasa lain (COBOL, PL/1 atau Pascal). Secara umum, elemen
ARRAY(I,J) dari array yang didefinisikan sebagai ARRAY(L1:U1,L2 :U2), menggunakan
address awal :
B + (J-L2) * (U1-L1 +1) * S + (I-L1) * S
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
40
Misalkan array A berorder 50 x 225. Hendak dihitung jumlah / total elemennya. Kalau
dipergunakan column-major storage, dapat kita buat, dalam COBOL.
COMPUTE TOTAL = 0.
PERFORM SUM-UP VARYING J
FROM 1 BY 1 UNTIL J > 225
AFTER 1 FROM 1 BY 1 UNTIL I > 50.
dalam hal ini
SUM-UP.
TOTAL = TOTAL + A(I,J).
Dalam Pascal dapat kita tulis :
Total := 0;
for j = 1 to 225 do
for i = 1 to 50 do
total := total + a[I,j];
Kalau dipergunakan row-major storage, kita dapat tulis dalam COBOL sebagai berikut :
COMPUTE TOTAL = 0.
PERFORM SUM-UP VARYING 1
FROM 1 BY 1 UNTIL I > 50
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 225
dalam hal ini
SUM-UP.
TOTAL = TOTAL + A(I,J).
dan dalam Pascal dapat ditulis
total:=0;
for i := 1 to 50 do
for j := 1 to 225 do
total := total + a[i,j];
2.6 TRINGULAR ARRAY (ARRAY SEGITIGA)
Akan kita tinjau beberapa aspek pelinearan suatu array yang khusus, yakni tringular
array. Tringular array dapat merupakan upper tringular (seluruh elemen di bawah
diagonal utama = 0) ataupun lower tringular (seluruh elemen di atas diagonal utama = 0).
Dalam array lower triangular dengan N baris, jumlah maksimum elemen <> 0 pada
baris ke-I adalah 1, karenanya total elemen <> 0, tidak lebih dari :
N
Σ I = N(N+1)/2
I = 1
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
41
Gambar 2.10 menunjukkan triangular array berorder 6 x 6.
X X X X X X X 0 0 0 0 0
0 X X X X X X X 0 0 0 0
0 0 X X X X X X X 0 0 0
0 0 0 X X X X X X X 0 0
0 0 0 0 X X X X X X X 0
0 0 0 0 0 X X X X X X X
(a) (b)
Gambar 2.10 (a) Upper triangular array
(b) Lower triangular array
Rumus ini berlaku pula untuk array upper tringular dengan N baris. Kalau N besar,
alangkah baiknya kalau elemen nol tidak usah kita simpan dalam memori. Suatu
pendekatan terhadap problema ini adalah dengan pelinearan array, dan dengan hanya
menyimpan bagian array yang tidak nol.
Misalkan kita menyimpan array upper tringular T secara baris dalam array satu
dimensi S, dengan batas subscript I sampai N(N+I)/2. Elemen T(1,1) disimpan sebagai
S(1), elemen T(1,2) sebagai S(2) dan seterusnya, sehingga elemen T(1,N) disimpan
sebagai S(N). Maka elemen T(2,2) disimpan sebagai S(N+1) (karena T(2,1) = 0). Terakhir
sekali, elemen T(N,N) akan disimpan sebagai S(N(N+1)/2).
Kadang-kadang suatu program menggunakan lebih dari satu array tringular. Untuk itu
kita dapat menyimpan 2 array sekaligus. Misalnya array A upper triangular berorder N x
N dan array B lower triangular berorder (N-1) x (N-1). Mereka dapat kita simpan sebagai
array C berorder N x N. Di sini C(l,J) = A(l,J) untuk I <= J dan C(I+1,J) = B(I,J) untuk I
>= J.
Sekarang apabila array A upper tringular berorder N x N sedangkan array B lower
tringular, juga berorder N x N, maka array C yang mengandung keduanya harus berorder
N x (N+1). Di sini elemen A(I,J) disimpan sebagai C(I,J+1) untuk I <= J, dan B(I,J)
disimpan sebagai C(I,J) untuk I >= J.
Perhatikan contoh berikut array A berorder (3 x 3) merupakan upper tringular.
1 2 3
0 4 5
0 0 6
Array B berorder (2 x 2) merupakan lower tringular,
7 0
8 9
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
42
maka mereka disimpan bersama dalam array C sebagai
1 2 3
7 4 5
8 9 6
Contoh berikut,
1 2 3 7 0 0
A = 0 4 5 B = 8 9 0
0 0 6 11 12 13
dapat disimpan sebagai array C berorder (3 x 4)
7 1 2 3
8 9 4 5
11 12 13 6
Misalkan sekarang ada 2 array, sama-sama upper tringular, yakni array A1 dan A2.
Kita dapat menyimpan mereka bersama-sama dengan melakukan transpose terhadap salah
satu array tersebut, misalnya A2 menjadi A2T. A2T adalah array lower tringular. Array C
berorder N x (N+1) akan menyimpan elemen A1(I,J) sebagai C(I,J+1) untuk I <= J, dan
elemen A2(I,J) akan disimpan sebagai C(J,I) untuk I >= J.
Sebagai contoh adalah array :
1 2 3 7 8 9
A1 = 0 4 5 A2 = 0 11 12
0 0 6 0 0 13
7 0 0
maka A2T = 8 11 0
9 12 13
dan mereka tersimpan sebagai :
7 1 2 3
C = 8 11 4 5
9 12 13 6
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
43
2.7 SPARSE ARRAY (ARRAY JARANG)
Suatu array yang sangat banyak elemen nolnya, dikenal sebagai sparse array, contohnya
adalah array A pada Gambar 2-11 :
0 0 0 0 1 0 0 2 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 4 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Gambar 2-11. Sparse array A
Array hanya mempunyai 8 elemen yang bukan 0 dari 80 elemen yang ada. Kadangkadang
ada array berorder 1000 x 1000, yang hanya mengandung 1500 elemen bukan 0.
Tentu saja akan sangat menguntungkan apabila kita cukup menyimpan elemen yang bukan
0 saja.
Ada dua alternatif yang dapat kita lakukan. Masing-masing elemen yang bukan 0 pada
array berdimensi dua kita simpan sebagai tripel, dengan bentuk :
(subscript baris, subscript kolom, nilai elemen)
Tripel tersebut kita simpan sebagai vektor.
Sebagai contoh, array pada Gambar 2.11 dapat kita sajikan seperti pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Array A disimpan sebagai tripel
Baris Kolom Nilai
V(I)
V(2)
V(3)
V(4)
V(5)
V(6)
V(7)
V(8)
i
1
2
3
5
6
8
8
5
8
2
1
4
8
1
2
1
2
1
1
4
2
2
1
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
44
Apabila sparse array tersebut adalah array berdimensi satu, maka masing-masing
elemen <> 0 dinyatakan dalam pasangan. Secara umum untuk array berdimensi N, elemen
<> 0 dinyatakan dengan tripel-N. Operasi terhadap vektor memperhatikan informasi
tentang baris dan kolom.
Kekurangan dari penyajian ini adalah bila dilakukan updating. Elemen array yang
tadinya <> 0, diubah menjadi 0 atau sebaliknya, yang tadinya 0 sekarang menjadi <> 0,
menimbulkan kesulitan. Urutan dari vektor perlu diperbaiki. Misalnya elemen dengan
subscript (1,8) diupdate nilainya menjadi bernilai 0, maka vektor V(3) hingga V(8)
berubah urutannya sebagai vektor V(2) hingga V(7).
Juga misalnya elemen bersubcript (4,6) diupdate sehingga bernilai 7, maka vektor
V(5) hingga V(8) berubah menjadi V(6) hingga V(9), sedangkan V(5) diisi oleh tripel
(4,6,7). Penyajian yang lain dari sparse array adalah menggunakan daftar berkait atau
linked list. Hal ini akan dibicarakan khusus dalam bab mengenai Linked List.
2.8 RECORD
Sebuah record merupakan koleksi satuan data yang heterogen, yakni terdiri dari berbagai
type. Satuan data tersebut sering disebut sebagai field dari record. Field dipanggil dengan
menggunakan namanya masing-masing. Suatu field dapat terdiri atas beberapa subfield.
Sebagai Contoh, data personalia dari seorang pegawai suatu perusahaan di Amerika
Serikat, merupakan sebuah record yang dapat terdiri dari berbagai field, dan subfield
seperti berikut ini :
dan sebagainya lagi.
1 NOMOR-JAMINAN-SOSIAL
2 NAMA, yang terdiri atas :
NAMA-BELAKANG
NAMA-DEPAN
NAMA-TENGAH
3 ALAMAT, terdiri atas :
JALAN
NOMOR RUMAH
NAMA-JALAN
KOTA
NEGARA-BAGIAN
KODE-POS
4 MENIKAH
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
45
Pada record tersebut di atas, satuan data seperti NAMA BELAKANG ataupun KOTA
merupakan tipe data string, sedangkan data lain seperti GAJI POKOK, TUNJANGAN
JABATAN dan berbagai data yang akan diolah secara matematis akan disimpan dengan
tipe data numerik, bisa integer maupun real. Data MENIKAH bisa digunakan tipe data
boolean atau logikal.
Seperti telah kita paparkan terdahulu, array berbeda dengan record, yakni array
bersifat homogen (terdiri dari tipe data yang sama), dan komponen array tidak memiliki
nama sendiri, dan hanya diberi identifikasi oleh posisi mereka di dalam array. Penggunaan
keduanya di dalam program juga berbeda, jika penggunaan array pada umumnya akan
disimpan di memori utama komputer (bersifat sementara), sedangkan record biasanya
digunakan dalam filing yang akan disimpan di memori sekunder komputer, seperti hard
disk, disket, dan lainnya.
Sebuah record memberi informasi tentang berbagai kondisi dari obyek pada
permasalahan yang nyata sehari-hari. Setiap field memberi uraian tentang satu atribut dari
obyeknya. Sebuah record biasanya diberi identifikasi oleh key-nya. Key atau kunci adalah
salah satu atau lebih field yang dipilih untuk tujuan penyampaian informasi yang terjadi di
dalam record yang bersangkutan.
Koleksi dari record yang sama struktur fieldnya disebut suatu file atau berkas. Jadi,
koleksi dari record semua pegawai perusahaan membentuk sebuah file personalia. Pada
umumnya record disimpan membentuk file, dalam urutan sesuai dengan nilai dari key
masing-masing. Di dalam suatu file PERSONALIA, field NOMOR JAMINAN SOSIAL
dari seorang pegawai dapat digunakan sebagai key. Di dalam bahasa pemrograman tingkat
tinggi, record dapat dinyatakan sebagai struktur data (COBOL dan PL/1) dapat diadakan
spesifikasi tentang nama record, field dan subfield yang bersangkutan.
Record tersebut juga diberi nomor seperti diperlihatkan di dalam contoh di bawah ini.
Deklarasi berikut ini dapat digunakan untuk menuliskan record dari file PERSONALIA di
atas.
01 PEGAWAI
02 NOMOR-JAMINAN-SOSIAL
02 NAMA
03 NAMA-BELAKANG
03 NAMA-DEPAN
03 NAMA-TENGAH
02 ALAMAT
03 JALAN
04 NOMOR RUMAH
04 NAMA-JALAN
03 KOTA
03 NEGARA-BAGIAN
03 KODE-POS
02 MENIKAH
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
46
(yang harus dilengkapi dengan Picture masing-masing field dan subfield)
Record tersebut dinyatakan di dalam memori sebagai berikut :
NOMOR
JAM-SOS
NAMA
BLK.
NAMA
DEPAN
NAMA
TENG.
NOMOR
RUMAH
NAMA
JALAN KOTA
NEG.
BAGIAN
KODE
POS
MENIKAH
Secara fisik, field record tersebut biasanya disimpan berurutan di dalam lokasi storage,
bahkan sering disatukan. Record biasanya disimpan sebagai file di dalam storage
pembantu, dan jika perlu, sebagian disimpan di dalam memori utama. File merupakan
organisasi data utama di dalam proses pengolahan informasi.
Sebagai gambaran sederhana, pandang sebuah tabel dengan sejumlah baris dan kolom.
Tabel tersebut dapat disebut sebagai sebuah file, sedangkan setiap baris dari tabel tersebut
disebut dengan record, dan setiap kolom dari tabel disebut dengan field.
Tabel 2.2 Contoh sebuah file TEMAN
NPM NAMA ALM_TEMAN NO_TELP
10102456 Cheriwaty Jl. Puspa No. 30, Keb. Baru 7750658
10102587 Tia Siti Joy Jl. Veteran No. 38, Tebet 8652541
10102965 Yekti Sartanto Jl. Mampang No. 29, Jaksel 78956215
field field field field
record
record
record
Pembahasan mendalam tentang file akan dibahas di mata kuliah-mata kuliah yang
memiliki sub-bahasan mengenai pengorganisasian dan pengaksesan file, perancangan
sistem, perancangan data base, dan sejenisnya.
Pengantar Struktur Data Bab 2 – Array & Record
47
L A T I H A N 2
1. Apa yang dimaksud dengan istilah (a) lower bound, upper bound, dan (c) crosssection
dalam suatu array ?
2. Jelaskan cara mendeklarasikan variabel array di bahasa pemrograman (a) Pascal (b)
BASIC, dan (c) COBOL ?
3. Beda array dengan record adalah, isi dari variabel array harus bersifat (a) homogen
atau (b) heterogen. Jelaskan apa maksud dari homogen dan heterogen tersebut.
4. Kita memiliki matriks M berukuran 200 X 300 yang akan kita simpan ke dalam
memori komputer. Jika elemen awal matriks M(1,1) disimpan di alamat 1000 dan
setiap elemen membutuhkan 8 byte, di alamat mana awal disimpannya elemen
M(191, 280) ? Gunakan perhitungan secara (a) row major order dan (b) colomn
major order.
5. Apa yang dimaksud dengan istilah (a) tringular array, (b) upper tringular, (c) lower
triangular, dan (d) sparse dalam array ?
6. Jelaskan cara untuk menghemat ruang memori untuk menyimpan matriks yang
bersifat sparse array.
7. Berapa jumlah minimal record di dalam sebuah file ?
8. Pada umumnya, file data digunakan untuk menyimpan data apa ?
9. Buatlah program dengan memanfaatkan array untuk menghitung 100 buah padanan
suhu dari Celcius ke Fahrenheit dan Reamur.