Kamis, 30 Desember 2010

MEMAHAMI SISTEM

PENDEKATAN SISTEM


1. Pemecahan Masalah

Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberikan respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Oleh karena itu masalah penting untuk dipecahkan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.


Elemen-elemen proses pemecahan masalah :
Elemen-elemen MasalahPemecahmasalah(manajer)StandarInformasi
Berbagai solusialternatif
Kendala Solusi

Standar : menggambarkan keadaan yang diharapkan apa yang harus dicapai oleh sistem.
Informasi : menggambarkan keadaan saat ini – apa yang sedang
dicapai oleh sistem.

Perbedaan antara masalah dan gejala. Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Untuk memberikan ilustrasi ini, kita ambil contoh, seorang manajer dihadapkan pada suatu gejala seperti laba yang rendah. Dalam hal ini ada masalah penyebab laba rendah. Jadi dalam kaitan ini, masalah adalah penyebab dari suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.


Jenis-jenis masalah :
•Masalah terstruktur; apabila terdiri dari elemen dan hubunganhubungan
antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah
masalah.
•Masalah tak terstruktur; berisi elemen-elemen atau hubungan antar
elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
•Masalah semi-terstruktur, masalah yang berisi sebagian elemenelemen
atau hubungannya yang dimengerti oleh pemecah masalah.

2. Pendekatan Sistem

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John
Dewey, seorang professor filosofi di Columbia University pada awal
abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3 seri penilaian
dalam memecahkan suatu kontroversi yang memadai :
1) Mengenali kontroversi.
2) Menimbang klaim alternatif.
3) Membentuk penilaian.


Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem :

•Tahap I : Usaha Persiapan
Langkah 1 : Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
2 : Mengenali sistem lingkungan.
3 : Mengidentifikasi subsistem perusahaan.

•Tahap II : Usaha Definisi
Langkah 4 : Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
5 : Menganalisa bagian sistem dalam urutan tertentu.

•Tahap III : Usaha Solusi
Langkah 6 : Mengidentifikasi solusi alternatif.
7 : Mengevaluasi solusi alternatif.
8 : Memilih solusi terbaik.
9 : Menerapkan solusi terbaik.
10 : Membuat tindak lanjut bahwa solusi itu efektif.

Tiap tingkatan manajemen adalah suatu sub-sistem.
Arus informasi
Arus keputusan

Keterangan tambahan dari langkah-langkah pendekatan sistem :

Langkah 5: Menganalisis bagian-bagian sistem dalam urutan tertentu.
Analisis bagian-bagian sistem dapat digambarkan sebagai berikut :
Urutan menggambarkan prioritas tiap elemen dalam pemecahan
masalah. Misalnya, masalah dalam elemen 4 tidak bisa dipecahkan
kalau ada masalah dalam elemen tiga.

Standar
Proses
Transformasi
Input Output

Standar
Proses
Transformasi
Input Output
Standar
Proses
Transformasi
Input Output
Standar

Manajemen
Pengolah
informasi

Proses 6
transformasi

Sumber 7
daya output
Sumberdaya
input
Input 2
Output

Elemen 1 : Mengevaluasi standar. Standar kinerja dinyatakan dalam
bentuk rencana, anggaran, dan kuota. Standar memiliki
karakteristik tertentu :
•Standar harus sah (valid).
•Standar harus realistis.
•Standar harus dimengerti oleh mereka yang diharapkan
untuk mencapai.
•Standar harus terukur.
Elemen 2 : Membandingkan output sistem dengan standar.
Elemen 3 : Mengevaluasi manajemen. Suatu penilaian kritis
dilakukan atas manajemen sistem dan struktur organisasi.
Sinyal-sinyal adanya masalah : (1) manajer bekerja dalam
jam yang sangat panjang dan (2) keputusan-keputusan
terbukti salah.
Elemen 4 : Mengevaluasi pemroses informasi.
Elemen 5 : Mengevaluasi input dan sumberdaya input. Pada analisis
ini konseptual sistem tidak lagi merupakan persoalan,
permasalahan ada pada sistem fisik.
Elemen 6 : Mengevaluasi proses transformasi. Contoh-contoh modern
dalam memecahkan masalah transformasi adalah:
otomatisasi, penggunaan robot, computer-aided design dan
computer-aided manufacturing (CAD/CAM) dan computer
integrated manufacturing.
Elemen 7 : Mengevaluasi sumber daya output.
Pada
langkah 6 - Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi.
Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan
permasalahan yang sama. Manajer jarang memecahkan masalah
sendirian, biasanya dilakukan tukar menukar pikiran (brain storming).
Pendekatan formal disebut sesi JAD (Joint Application Design), suatu
rancangan aplikasi bersama dan merupakan pendekatan sistem
pendukung keputusan secara kelompok (group decision support system)
untuk memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah yang tidak
sanggup menangani volume aktivitas pekerjaan yang meningkat. Ada 3
solusi alternatif :
(1) menambah lebih banyak peralatan pada komputer yang ada untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatannya;
(2) menggantikan komputer yang ada dengan yang lebih besar;
(3) menggantikan komputer yang ada dengan jaringan komputer lokal
(LAN) dari komputer-komputer yang lebih kecil.

Langkah 7 – Mengevaluasi berbagai alternatif solusi.
Mengevaluasi alternatif dengan menggunakan kriteria evaluasi. Dari
contoh tadi, keuntungan dan kerugian dipertimbangkan dengan kriteria :
(1) biaya operasi;
(2) pelatihan pemakai;
(3) daya respon;
(4) keamanan data; dan
(5) kemampuan mengadaptasi perubahan kebutuhan. Adapun evaluasi dari ketiga alternatif tersebut adalah :

Alternatif 1 :
Meningkatkan sistem
yang ada
Alternatif 2
Memasang sistem besar
Alternatif 3
Memasang jaringan
komputer mikro
Keuntungan :
1) Kenaikan kecil dalam biaya operasi.
2) Tidak diperlukan pelatihan pemakai.
3) Memberikan keamanan data maksimum.

1) Sangat responsif pada
permintaan informasi.

2) Keamanan data baik.

3) Mudah mengadaptasi perubahan kebutuhan pemakai.

1) Biaya operasi sedikit menurun.
2) Sedikit mengadaptasi perubahan kebutuhan pemakai.

Kerugian :
1) Kurang responsif pada permintaan informasi.
2) Tidak mudah mengadaptasi perubahan kebutuhan pemakai.
3) Menimbulkan
masalah keamanan
data.



Langkah 8 – Memilih Solusi Terbaik
Menurut Henry Mintzberg (ahli manajemen) ada 3 cara memilih alternatif
terbaik :
•Analisis : Suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan,
mempertimbangkan konsekwensinya pada tujuan
organisasi.
•Penilaian : Proses mental dari seorang manajer.
•Tawar-menawar : Negosiasi antara beberapa manajer.

Langkah 9 – Menerapkan Solusi. Setelah ada solusi perlu diterapkan
untuk mengetahui efektivitasnya.

Langkah 10 – Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu
efektif. Mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai
kinerja yang direncanakan.
3. Model Pendekatan Sistem Integrasi :

1. Memandang perusahaan sebagai suatu sistem Usaha definisi
4. Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
5. Menganalisis bagian-bagian sistem sesuai urutan tertentu.Usaha solusi
6. Mengidentifikasi solusi alternatif.
7. Mengevaluasi solusi alternatif.
8. Memilih solusi terbaik.
9. Menerapkan solusi.
10. Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi efektif

Faktor-faktor Pribadi yang Mempengaruhi

Pemecahan Masalah :
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya ini
mempengaruhi keterlibatannya dalam merasakan masalah,
mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

Merasakan masalah :
Ada tiga kategori dasar dalam gaya merasakan masalah (problemsensing
style), yaitu :
•Menghindar masalah (problem avoider), mengambil sikap positif dan
menganggap bahwa semua baik-baik saja.
1. Mengidentifikasi subsistem perusahaan
2. Mengenali sistem lingkungan

•Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari dan
tidak menghalangi masalah.
•Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati
pemecahan masalah dan mencarinya.


Mengumpulkan informasi :
Gaya mengumpulkan informasi ada dua :
•Gaya teratur (preceptive styles), manajer jenis ini mengikuti
management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak
berhubungan dengan area minatnya.
•Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat
semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut
bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.


Menggunakan informasi :
Manajer juga cenderung menggunakan salah satu dari dua gaya
menggunakan informasi, yaitu :
•Gaya sistematik (systematic style). Manajer memberi perhatian
khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan,
misalnya pendekatan sistem.
•Gaya intuitif (intuitive style).Manajer tidak lebih menyukai suatu
metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
Di dalam pendekatan sistem, tiga komentar berikut perlu diperhatikan
yaitu :
1) Pendekatan sistem sebenarnya hanyalah akal sehat (common sense).
2) Pendekatan sistem hanyalah satu cara memecahkan masalah.
3) Pendekatan sistem adalah metodologi sistem dasar. Suatu metodologi adalah suatu cara yang telah ditetapkan untuk melaksanakan sesuatu.



PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PENDEKATAN SISTEM

Dalam cakupan pengertian sistem termuat adanya berbagai komponen (unsur), berbagai kegiatan (menunjuk fungsi dari setiap komponen), adanya saling hubungan serta ketergantungan antar komponen, adanya keterpaduan (kesatuan organis = integrasi) antar komponen, adanya keluasan sistem (ada kawasan di dalam sistem dan di luar sistem), dan gerak dinamis semua fungsi dari semua kompo¬nen tersebut mengarah (berorientasi = berkiblat) ke pencapaian tuju¬an sistem yang telah ditetapkan lebih dahulu. Bertolak dari identifiÂkasi sistem tersebut, akan disajikan beberapa batasan sistem untuk diarifi seperlunya, batasan sistem tersebut, adalah:
1. Sistem adalah komposisi (susunan yang serasi) dari fungsi komponennya.

2. Sistem adalah rangkaian komponen yang saling berkaitan dan berfungsi ke arah tercapainya tujuan sistem yang telah ditetap¬kan lebih dahulu. (Warijan, dkk., 1984: 1)

3. Sistem adalah pengkoordinasian (pengorganisasian) seluruh komponen serta kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu.

4. A system is an organized or complex whole; an assemblage or combination of things or parts forming a complex or unitary whole. (Johnson, Kast, dan Rosenzweig, 1973: 4).
Pengertian dan ciri-ciri sistem atau pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisis (misalnya: sistem tata surya, rakitan mesin), dapat dihubungkan dengan analisis biotis (misalnya: jaring-jaring ekologis, koordinasi tubuh manusia), dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial (misalnya: kehidupan ekonomis, gejala pendidikan, pola nilai hidup). Analisis sistem sosial relatif lebih rumit dibanding analisis sistem fisis dan sistem biotis; sistem sosial pada umumnya dan khususnya sistem pendidikan bersifat terbuka, yaitu suatu sistem yang mudah dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di luar sistemnya (rentan terhadap pengaruh luar), misalnya: sistem sekolah mudah dipengaruhi oleh situasi masyaÂ-rakatnya (supra sistemnya). Karakter sistem pendidikan yang bersifat terbuka ini menuntut konsekuensi penyelenggaraan pendidikan sekolah yang kritis (dalam mawas diri) dan kreatif (dalam mencari alternatif pengembangan yang positif) secara berkesinambungan.
Secara lebih rinci, ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau pendekatan sistem, adalah:

1. Adanya tujuan:
Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentu¬kan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan kompo¬nen serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem meng¬arah ke pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem adalah pusat orientasi dalam suatu sistem.

2. Adanya komponen sistem (selain tujuan):
Jika suatu sistem itu adalah sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) adalah komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem, maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di dalamnya adalah merupakan komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.

3. Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem:
Tubuh kita merupakan suatu sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut mengemban fungsi tertentu, yang keseluruhan¬nya (semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan secara kompak, agar diri kita dan kehidupan kita sebagai manusia ber¬jalan secara sehat dan semestinya.


nama : JULIANTO
NPM : 36109586
KELAS 2DB12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar